Senin, 14 September 2015

Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor”

Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor
A. Lima unsur utama sistem:
  1. Elemen-elemen atau bagian-bagian
Komponen Utama Limbah Cair Tapioka, dan Bagian-Bagiannya yaitu COD, BOD, Total Suspended Solid (TSS), dan pH
  1. Interaksi antar elemen
                          3 variasi waktu yang tinggal yang berbeda 12, 32, dan 48 jam, menunjukkan semakin lama waktu tinggal pengolahan limbah maka akan terjadi penurunan kandungan BOD,COD, TSS. Dan penurunan pada COD dan BOD sebanding terhadap peningkatan nilai pH  pada limbah cair tapioka. Peningkatan pH pada limbah cair tapioka disebabkan oleh terpakainya oksigen untuk menguraikan bahan organik, sehingga kadar CO2 menurun.
     Interaksi yang terjadi antara komponen utama dengan pengikat
Kandungan COD, BOD dan TSS mengalami penurunan pada 3 variasi waktu tinggal yang berbeda 12, 32, dan 48 jam. Penurunan ini disebabkan adanya kontak antar limbah terhadap biofilm tersebut. Semakin lama waktu tinggal pengolahan limbah maka akan terjadi peningkatan suplai oksigen ke dalam air limbah dan juga mikroba lebih sering kontak dengan udara, sehingga terjadi penurunan baik COD,BOD, dan TSS pada perlakukan 48 jam terhadap konsentrasi awal.
  1. Pengikat elemen (aturan) menjadi satu kesatuan
Air, rotating Biological Contactor , Pupuk NPK,dan Rumput Bebek,
Proses pengolahan dari limbah cair tapioca memanfaatkan Rotating Biological Contactor untuk menurunkan kadar COD, BOD, TSS, dan meningkatkan nilai pH pada limbah cair tepung tapioka dengan variasi waktu tinggal antara 12, 24, 32 dan 48 jam dengan kecepatan putaran sebesar 100 rpm.
  1. Tujuan
            Mengetahui perbedaan kadar  COD, BOD, Total Suspended Solid (TSS) dan nilai pH yang terdapat dalam limbah cair tepung tapioka pada variasi waktu tinggal pengolahan limbah  menggunakan  Rotating Biological Contactor  yang dilakukan dengan skala laboratorium.
  1. Lingkungan kompleks
                                     Reaktor RBC digunakan untuk mengolah limbah cair tapioka dengan dimensi bak penampung panjang 40 cm, lebar 24 cm dan tinggi 27 cm dan kapasitas 5 liter limbah. Disini dilakukan pengolahan limbah cair tapioka dengan batuan reactor RBC sehingga didapatkan keluaran COD, BOD, TTS, dan pH. Hasil keluaran yang dikotrol dapat dilihat dari waktu tinggal 48 jam, reaktor Rotating Biological Contactor terbukti dapat menurunkan kandungan COD sebesar 97.9%,BOD turun sebesar 96.1%, TSS turun sebesar 89.63%dan peningkatan nilai pH sebesar 47.4% dan kondisi limbah belum diolah, dalam penelitian ini waktu tinggal 48 jam mempengaruhi nilai konsentrasi BOD dan COD dengan jumlah penurunan yang memenuhi baku mutu, dimana dengan waktu tinggal yang lebih lama maka kontak limbah dengan bakteri biofilm akan semakin lama sehingga memberikan efisiensi penurunan konsentrasi BOD dan COD.    
         
                  


Text Box: B. Bagian-Bagian KomponenBagian-Bagian Komponen Sistem


Entitas
Atribut
Aktivitas
Status
Event
Limbah Cair Tapioka

kadar COD
Waktu, oksigen
Penurunan COD
Kandungan COD pada perlakuan 48 jam telah memenuhi baku mutu limbah yang sesuai untuk lingkungan karena kandungan COD mengalami penurunan mencapai 97.9% dari kandungan awal limbah.
Penurunan ini disebabkan adanya kontak antara limbah terhadap biofilm tersebut, sehingga semakin lama waktu tinggal pengolahan limbah maka akan terjadi peningkatan suplai oksigen ke dalam air limbah dan juga mikroba lebih sering kontak dengan udara dan Jumlah oksigen yang tersedia pada limbah meningkat maka jumlah mikroba pada media cakram semakin berkembang sehingga lapisan biofilm menjadi lebih banyak dan kadar tox

kadar BOD
Waktu, konsentrasi awal
Penurunan BOD
Memenuhi nilai baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Penurunan sebesar 96.1% ditunjukkan pada perlakuan waktu tinggal 48 jam terhadap konsentrasi awal limbah.

kadar TTS
Kecepatan putaran, variasi waktu
Penurunan TTS
Perlakuan ke 3 yaitu dengan waktu tinggal 48 jam didapatkan kadar TSS mengalami penurunan sebesar 89.63% dari kandungan awal limbah dan memenuhi standar baku utama limbah.
Perlakuan waktu tinggal 12 jam tersebut di atas menunjukkan penurunan TSS sebesar 23.1% terhadap konsentrasi limbah awal. Perlakuan selanjutnya adalah waktu tinggal 32 jam,  penurunan terjadi sebanyak 44.1%.

pH
Asam, Basa dan Netral
Peningkatan Kadar pH,
Peningkatan pH pada perlakuan waktu tinggal 12 jam menunjukkan bahwa reaktor ini mampu merubah sifat asam pada limbah tapioka, sehingga nilai pH mendekati netral atau netral.
Peningkatan pH pada perlakuan awal ini terjadi sebesar 26.7% dari pH awal limbah. Hasil perlakuan waktu tinggal 32 jam mengalami peningkatan 41.4% terhadap kandungan awalnya. Perlakuan terakhir pada analisa pH ini dengan waktu tinggal 48 jam didapatkan peningkatan pH sebesar 47.4 %. Berdasarkan peningkatan tersebut, pada waktu tinggal selama 32 jam dan 48 jam, kandungan limbah sudah sesuai dengan baku mutu limbah.


C. Klasifikasi Sistem
                                                   Klasifikasi sietem limbah cair tapioka bisa dipandang dari beberapa aspek yaitu:
a)    Limbah cair tapioka berdasarkan sumbernya merupakan limbah cair tapioka dilihat dari sudut pandang bahan awal limbah cair tapioka didapatkan dari pabriknya langsung atau sudah di buang dilingkungan sekitar pabrik.
b)    Limbah cair tapioka bedasarkan penanganya merupakan cara penanganan yang dilakukan apakah secara fisika, kimiawi maupun biologi.
c)    Limbah cair tapioka dari proses pengolahannya dan peralatan yang digunakan merupakan  dilihat dari sudut proses bahan awal sampai akhir dapat dikontrol dari setiap tahapan proses. Dilihat juga dari peralatan yang digunakan untuk perlakuan tahapan proses. Peralatan yang digunakan adalah Reaktor RBC dengan dilengkapai Regular Variabel Voltage sebagai pengatur voltase dan putaran pada motor penggerak, dinamo untuk menggerakkan cakram (disc), cakram sebagai media tumbuh mikroorganisme yang menguraikan limbah cair tepung tapioka.  
d)    Limbah cair tapioka bedasarkan bahan tambahan yaitu dilihat dari bahan yang ditambahkan pada proses pegolahan limbah sehingga didapatkan kondisi limbah yang diinginkan. Pada pengolahan limbahan cair tapioka bahan tambahan yang digunakan adalah pupuk NPK, air, dan rumput bebek
e)    Limbah cair tapioka hasil yang didapatkan merupakan klasifikasi dilihat dari hasil perlakuan yang dilakukan pada proses apakah parameter yang diinginkan sesuai dengan yang distandarkan antara lain BOD, COD, pH, dan TTS.

Daftar Pustaka
Susilo, F.A.P., Suharto, B., dan Susanawati, L.D. 2013. Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 2(1): 21-26.

Diakses 4 Maret 2015 (http://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/view/159)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar