Pengaruh
Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor”
A. Lima unsur utama sistem:
- Elemen-elemen atau bagian-bagian
Komponen Utama Limbah Cair
Tapioka, dan Bagian-Bagiannya yaitu COD, BOD, Total Suspended Solid (TSS), dan
pH
- Interaksi antar elemen
3 variasi waktu yang tinggal yang
berbeda 12, 32, dan 48 jam, menunjukkan semakin lama waktu tinggal pengolahan
limbah maka akan terjadi penurunan kandungan BOD,COD, TSS. Dan penurunan pada
COD dan BOD sebanding terhadap peningkatan nilai pH pada limbah cair tapioka. Peningkatan pH pada
limbah cair tapioka disebabkan oleh terpakainya oksigen untuk menguraikan bahan
organik, sehingga kadar CO2 menurun.
Interaksi yang terjadi antara komponen
utama dengan pengikat
Kandungan COD,
BOD dan TSS mengalami penurunan pada 3 variasi waktu tinggal yang berbeda 12,
32, dan 48 jam. Penurunan ini disebabkan adanya kontak antar limbah terhadap biofilm
tersebut. Semakin lama waktu tinggal pengolahan limbah maka akan terjadi
peningkatan suplai oksigen ke dalam air limbah dan juga mikroba lebih sering
kontak dengan udara, sehingga terjadi penurunan baik COD,BOD, dan TSS pada
perlakukan 48 jam terhadap konsentrasi awal.
- Pengikat elemen (aturan) menjadi satu kesatuan
Air, rotating Biological Contactor , Pupuk NPK,dan Rumput Bebek,
Proses pengolahan dari
limbah cair tapioca memanfaatkan Rotating
Biological Contactor untuk menurunkan kadar COD, BOD, TSS, dan meningkatkan
nilai pH pada limbah cair tepung tapioka dengan variasi waktu tinggal antara
12, 24, 32 dan 48 jam dengan kecepatan putaran sebesar 100 rpm.
- Tujuan
Mengetahui perbedaan kadar COD, BOD, Total Suspended Solid (TSS) dan
nilai pH yang terdapat dalam limbah cair tepung tapioka pada variasi waktu
tinggal pengolahan limbah
menggunakan Rotating Biological
Contactor yang dilakukan dengan skala
laboratorium.
- Lingkungan kompleks
Reaktor RBC digunakan untuk mengolah limbah cair tapioka dengan dimensi
bak penampung panjang 40 cm, lebar 24 cm dan tinggi 27 cm dan kapasitas 5 liter
limbah. Disini dilakukan pengolahan limbah cair tapioka dengan batuan reactor
RBC sehingga didapatkan keluaran COD, BOD, TTS, dan pH. Hasil keluaran yang
dikotrol dapat dilihat dari waktu tinggal 48 jam, reaktor Rotating Biological Contactor terbukti dapat menurunkan kandungan
COD sebesar 97.9%,BOD turun sebesar 96.1%, TSS turun sebesar 89.63%dan
peningkatan nilai pH sebesar 47.4% dan kondisi limbah belum diolah, dalam
penelitian ini waktu tinggal 48 jam mempengaruhi nilai konsentrasi BOD dan COD
dengan jumlah penurunan yang memenuhi baku mutu, dimana dengan waktu tinggal
yang lebih lama maka kontak limbah dengan bakteri biofilm akan semakin lama
sehingga memberikan efisiensi penurunan konsentrasi BOD dan COD.
Bagian-Bagian Komponen Sistem
|
|
Entitas
|
Atribut
|
Aktivitas
|
Status
|
Event
|
Limbah Cair
Tapioka
|
|
kadar COD
|
Waktu,
oksigen
|
Penurunan
COD
|
Kandungan COD pada perlakuan 48
jam telah memenuhi baku mutu limbah yang sesuai untuk lingkungan karena
kandungan COD mengalami penurunan mencapai 97.9% dari kandungan awal limbah.
|
Penurunan ini disebabkan adanya
kontak antara limbah terhadap biofilm tersebut, sehingga semakin lama waktu
tinggal pengolahan limbah maka akan terjadi peningkatan suplai oksigen ke
dalam air limbah dan juga mikroba lebih sering kontak dengan udara dan Jumlah oksigen yang tersedia pada
limbah meningkat maka jumlah mikroba pada media cakram semakin berkembang
sehingga lapisan biofilm menjadi lebih banyak dan kadar tox
|
|
kadar BOD
|
Waktu,
konsentrasi awal
|
Penurunan
BOD
|
Memenuhi nilai baku mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah.
|
Penurunan sebesar 96.1% ditunjukkan pada perlakuan
waktu tinggal 48 jam terhadap konsentrasi awal limbah.
|
|
|
kadar TTS
|
Kecepatan
putaran, variasi waktu
|
Penurunan
TTS
|
Perlakuan ke 3 yaitu dengan waktu
tinggal 48 jam didapatkan kadar TSS mengalami penurunan sebesar 89.63% dari
kandungan awal limbah dan memenuhi standar baku utama limbah.
|
Perlakuan waktu tinggal 12 jam
tersebut di atas menunjukkan penurunan TSS sebesar 23.1% terhadap konsentrasi
limbah awal. Perlakuan selanjutnya adalah waktu tinggal 32 jam, penurunan terjadi sebanyak 44.1%.
|
|
|
pH
|
Asam,
Basa dan Netral
|
Peningkatan
Kadar pH,
|
Peningkatan pH pada perlakuan waktu
tinggal 12 jam menunjukkan bahwa reaktor ini mampu merubah sifat asam pada
limbah tapioka, sehingga nilai pH mendekati netral atau netral.
|
Peningkatan pH pada perlakuan awal
ini terjadi sebesar 26.7% dari pH awal limbah. Hasil perlakuan waktu tinggal
32 jam mengalami peningkatan 41.4% terhadap kandungan awalnya. Perlakuan
terakhir pada analisa pH ini dengan waktu tinggal 48 jam didapatkan
peningkatan pH sebesar 47.4 %. Berdasarkan peningkatan tersebut, pada waktu
tinggal selama 32 jam dan 48 jam, kandungan limbah sudah sesuai dengan baku
mutu limbah.
|
C. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sietem limbah cair
tapioka bisa dipandang dari beberapa aspek yaitu:
a)
Limbah cair tapioka
berdasarkan sumbernya
merupakan limbah cair tapioka dilihat dari sudut pandang bahan awal limbah cair
tapioka didapatkan dari pabriknya langsung atau sudah di buang dilingkungan
sekitar pabrik.
b)
Limbah cair tapioka
bedasarkan penanganya
merupakan cara penanganan yang dilakukan apakah secara fisika, kimiawi maupun
biologi.
c)
Limbah cair tapioka dari
proses pengolahannya dan peralatan yang digunakan merupakan dilihat dari sudut proses bahan awal sampai
akhir dapat dikontrol dari setiap tahapan proses. Dilihat juga dari peralatan
yang digunakan untuk perlakuan tahapan proses. Peralatan yang digunakan adalah
Reaktor RBC dengan dilengkapai Regular Variabel Voltage sebagai pengatur
voltase dan putaran pada motor penggerak, dinamo untuk menggerakkan cakram
(disc), cakram sebagai media tumbuh mikroorganisme yang menguraikan limbah cair
tepung tapioka.
d)
Limbah cair tapioka
bedasarkan bahan tambahan
yaitu dilihat dari bahan yang ditambahkan pada proses pegolahan limbah sehingga
didapatkan kondisi limbah yang diinginkan. Pada pengolahan limbahan cair
tapioka bahan tambahan yang digunakan adalah pupuk NPK, air, dan rumput bebek
e)
Limbah cair tapioka hasil
yang didapatkan merupakan
klasifikasi dilihat dari hasil
perlakuan yang dilakukan pada proses apakah parameter yang diinginkan sesuai
dengan yang distandarkan antara lain BOD, COD, pH, dan TTS.
Daftar Pustaka
Susilo,
F.A.P., Suharto, B., dan Susanawati, L.D. 2013. Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah
Tapioka dengan Metode Rotating Biological
Contactor. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 2(1): 21-26.
Diakses
4 Maret 2015 (http://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/view/159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar