AKADEMIK PAPER
PENERAPAN JOB ANALYSIS, JOB
DESCRIPTION, dan JOB SPESIFICATION
Jurusan Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas
Brawijaya
Abstraks
Sumber daya manusia merupakan
faktor terpenting dalam hal menunjukkan keunggulan kompetitif potensial bagi
suatu perusahaan atau organisasi. Analisis jabatan merupakan
prosedur untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan
stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi
tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat
deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi
pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut).
Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
penerapan analisis
jabatan tersebut mampu menentukan karateristik seperti apa yang harus dimiliki
calon pegawai sebelum menduduki sebuah jabatan, outputnya berupa spesifikasi
jabatan dan deskripsi pekerjaan. Analisis jabatan memberikan dampak positif baik pada
perusahaan, organisasi, maupun pelaku pekerja. Dengan adanya analisis jabatan, uraian
pekerjaan,dan spesifikasi kerja, perusahaan maupun pekerja tidak salah dalam
memilih maupun menempatkan seseorang di jabatan dan di waktu yang tepat. Penempatan pekerja yang tepat
sesuai kemampuan, keterampilan, dan pendidikan akan membuat produktivitas
kinerja suatu perusahaan atau organisasi meningkat.
Kata kunci:
Analisis Jabatan, Produktivitas Kerja,
Spesifikasi Jabatan, Uraian Jabatan
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahan ataupun organisasi memiliki satu
tujuan yang hendak dicapai, pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan dengan
mendayagunakan sumber daya yang tersedia. Sumber Daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam hal menunjukkan keunggulan kompetitif potensial bagi suatu
perusahaan atau organisasi. Adanya
perencanaan sumber daya
manusia yang baik, mendorong perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas kerja yang baik dengan berdasarkan pada kompetensi. Oleh
karena itu, perencanaan
sumber daya manusia yang mampu menetapkan
kualifikasi sumber daya manusia secara tepat,
akan diperoleh sumber daya manusia yang memiliki kinerja tinggi dan secara bersama-sama membentuk kinerja perusahaan yang tinggi.
Sebaliknya, dari kualifikasi
yang tidak akurat akan menghasilkan sumber
daya manusia dengan kinerja rendah sehingga berdampak pada hasil kinerja perusahaan yang rendah (Nawawi, 2001).
Analisis jabatan penting
dilakukan dalam suatu organisasi guna menempatkan seseorang yang tepat pada
suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya terdapat beberapa
organisasi yang merasa perlu dalam membuat uraian jabatan dan spesifikasi
jabatan karena beranggapan bahwa semua karyawan akan mengetahui apa yang akan
dikerjakan. Hal ini mebuat beberpa karyawan merasa bahwa pekerjaannya tidak
seperti yang dibayangkan atau diinginkan, selain itu banyak karayawan yang
merasa tidak cocok antara kemampuan pribadi dengan pekerjaan yang dijalani. Hal
tersebut menyebabkan hasil evaluasi kerja menjadi tidak maksimal, dan
produktivitas perusahaan menurun. Hingga saat ini banyak perusahaan yang melakukan
efesiensi dengan memperkerjakan satu orang untuk beberapa bidang pekerjaan
sekaligus, sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan yang tidak
sama dengan pekerjaan yang dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang ada.posisi
pekerjaan yang sudah ada biasa diketahui lewat lowongan-lowongan perusahaan. Depertemen sumber daya manusia harus memahami bahwa
untuk memelihara koordinasi pekerjaan maka pengetahuan tentang analisis jabatan
dan desain pekerjaan tidak boleh dilewatkan. Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur
yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan
stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi
tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat
deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi
pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut).
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa analisis jabatan dapat berdampak positif
terhadap kinerja karyawan dan peningkatan produktivitas kerja. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Tanumihardjo (2013), tentang pengaruh analisis jabatan
terhadap kinerja pegawai menjelaskan bahwa Analisis jabatan memiliki
peranan yang sangat penting dalam menejemen sumber daya manusia yaitu
meningkatkan kinerja organisasi baik dari segi produktivitas, pelayanan maupun
kualitas untuk mencapai tujuan utama organisasi. Analisis jabatan memiliki dua jenis informasi, yaitu:
1.
Uraian Jabatan (job description), uraian jabatan adalah suatu daftar
tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab
kepenyeliaan suatu jabatan-suatu produk dari analisis jabatan.
2.
Spesifikasi Jabatan (Job Spesification), spesifikasi jabatan adalah suatu
daftar dari tuntutan manusiawi suatu jabatan, yakni pendidikan, ketrampilan,
kepribadian, dan lain-lain yang sesuai produk dari analisis jabatan.
Analisis
jabatan memiliki peran sebagai alat untuk memudahkan desain ulang dan perubahan
pekerjaan. Hasil dari analisis jabatan juga bisa digunakan untuk
beberapa hal, yaitu:
1.
Penyusunan
formasi
2.
Mutasi
3.
Administrasi
gaji pegawai
4.
Penilaian
prestasi, dan
perencanaan organisasi.
Setiap variable pada analisis
jabatan, uraian jabatan, dan spesifikasi jabatan memiliki keterkaitan yang
besar terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Pada penelitian yang
dilakukan oleh Hasan (2013), telah
dijelaskan bahwa analisis jabatan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh
informasi jabatan yang dilakukan secara logis dan sistematis. selain memberikan
pengertian tentang tugas-tugas pada suatu jabatan, analisis jabatan dapat
digunakan sebagai alat dalam memperoleh kualitas dan kuantitas pegawai yang
sesuai untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan, evaluasi jabatan,
penilaian,promosi,mutasi, perkenalan, penyuluhan, hubungan ketenagakerjaan, dan
perencanaan kembali jabatan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui
penerapan analisis jabatan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan
bahwa dengan menerapkan analisis jabatan dapat memberikan kemudahan pada
perusahaan dan pekerja dalam beberapa faktor, yaitu:
a. Informasi
analisis jabatan sebagai penyusunan program
kelembagaan:
1. Kesesuaian
jumlah pegawai dengan tugas unit kerja.
2. Kesesuaian
kualitas pegawai dengan tu-gas unit kerja
3. Kesesuaian
jumlah pegawai dengan jenis kerja
4. Kesesuaian
kualitas pegawai dengan jenis pekerjaan
5. Kesesuaian
jumlah pegawai dengan sifat pekerjaan
6. Kesesuaian
kualitas pegawai dengan tugas unit kerja
b. Analisis jabatan untuk pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja
1. Pengetahuan
pegawai terhadap tujuan pendidikan dan pelatihan (diklat)
2. Pemahaman
pegawai terhadap materi pendidikan dan pelatihan
3. Kesesuaian
pendidikan dan pelatihan dengan jenis pekerjaan
c. Analisis jabatan untuk pembinaan dan tata laksana
organisasi
1. Tingkat
pemahaman pegawai terhadap tugas, fungsi dan susunan organisasi
2. Tingkat
pemahaman pegawai terhadap prosedur kerja
3. Tingkat
pemahaman pegawai terhadap tata hubungan kerja
4. Tingkat
pemahaman pegawai terhadap mutasi
Manfaat yang didapatkan oleh
perusahaan dengan penerapan analisis jabatan yaitu adanya peningkatan efektivitas
kerja yang dapat dilihat daribeberapa faktor, antara lain:
1, kemampuan pegawai menyelesaikan pekerjaan
2. penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu dan hasil
yang optimal
3. menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
4. Menyelesaikan
pekerjaan dengan hati-hati dan teliti
5. Menyelesaikan pekerjaan dengan berusaha
mencapai tujuan
Pada sebuah analisis jabatan,
terdapat uraian jabatan atau job description. Uraian jabatan merupakan alat
yang digunakan untuk mengetahui suatu jenis jabatan, ruang lingkup tugas yang
akan dilaksanakan, sifat pekerjaan, syarat-syarat jabatan, dan perkiraan
kapasitas pegawai dalam jangka waktu tertentu (Nainggoalan, 1978). Sub focus pada penelitian yang dilakukan oleh
Hasan (2013) tentang analisis jabatan adalah uraian jabatan (job description). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui penerapan analisis jabatan dalam upaya
peningkatan kinerja aparatur pada badan pengelolahan kawasan pedalam dan daerah
tertinggal di provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil penelitian, karena
uraian jabatan belum diterapkan sesuai dengan klasifikasi yang ditentukan,
hasil dari uraian jabatan belum berjalan secara optimal. Hal tersebut apat
dilihat dari beberapa faktor, yaitu :
1. Distribusi
pekerjaan kurang adil dan merata
2. Terjadi
kesenjangan antara harapan dan kenyataan
3. Terjadi
ketidaksambungan antara kemampuan pegawai dengan jenis pekerjaan
4. Adanya
pemaksaan pekerjaan
5. Hasil
kerja idak efektif
Faktor-faktor yang menghambat dalam
penerapan analisis jabatan pada penelitian ini adalah :
1. Terbatasnya
kewenangan yang dimiliki
2. Adanya
keterikatan dengan Badan Kepegawaian Daerah
3. Tidak
adanya sinkronisasi antar kedua lembaga
4. Menempatkan
pegawai yang tidak memenuhi kualifikasi
5. Pengangkatan
dalam jabatan kurang objektif
Uraian jabatan akan membantu
perusahaan maupun pekerja dalam mengetahui kemampuan menjalankan jabatan yang
akan diisi. Penerapan analisis jabatan yang tepat, baik ditinjau dari
persyaratan jabatan maupun uraian pekerjaan, akan membawa konsekuensi terhadap
hasil kerja/kinerja yang baik.
Penelitian bertema analisi
jabatan juga dilakukan oleh Sugiarto (2010), yang meneliti tentang persepsi
karyawan tentang penerapan analisis jabatan. Prespektif karyawan sebagai pelaksanan hasil
dari analisis jabatan penting untuk diperhatikan. Efektivitas penerapan
analisis jabatan akan menimbulkan perpepsi di dalam diri karyawan mengenai
penerapan analisis jabatan tersbut, yang akan berdampak pada motivasi kerja
karyawan yang bersangkutan. Penelitan dilakukan dengan pengujian pada dimensi
uraian jabatan dan job spesifikasi. hasil dari penelitian yaitu perusahaan
berhasil menerapkan analaisis jabatan dengan baik karena telah dipersepsikan dengan
baik dan sesuai kondisi yang dihadapi oleh karyawan. Beberapa indicator yang
menunjukkan hasil baik yaitu :
1. Indicator
kejelasan definisi wewenang
2. Kompensasi
3. Kelengkapan
fasilitas
4. Kesesuaian
latar belakang pendidikan
Pada penelitian yang dilakukan
Saif (2013) menyatakan bahwa sebuah analisis pekerjaan memberikan gambaran obyektif pekerjaan, bukan
orang yang melakukan pekerjaan, dan
sebagai seperti, memberikan
informasi fundamental untuk mendukung semua kegiatan HR berikutnya dan terkait,
seperti : perekrutan, pelatihan, pengembangan, manajemen kinerja dan perencanaan
suksesi. Analisis jabatan membantu memastikan bahwa :
1.
Keputusan yang dibuat sehubungan dengan proses HR merupakan keputusan yang baik, yaitu adil dan
akurat.
2.
Membantu memastikan defensibility
keputusan dibuat untuk karyawan (yang mengakibatkan manajemen SDM yang baik)
3.
Menghasilkan penghematan biaya, waktu dan reputasi
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan saat ini sedang dilakukan, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang individu perlu yang memadai untuk
melakukan pekerjaan. Variable-variabel tersebut saling terkait satu
samalain dalam analisis jabatan dan tidak dapat dihilangkan. Sebuah konsep penting dari analisis
jabatan adalah bahwa analisis dilakukan dari Pekerjaan bukan dari orang tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
kajian beberapa jurnal tersebut dapat diketahui bahwa penerapan Job
Analysis dapat memberikan
manfaat yang besar perusahaan maupun organisasi dalam mencapai tujuan,
dan penting untuk diterapkan agar produktivitas kinerja karyawan meningkat. Hasil analisis jabatan tersebut mampu
menentukan karateristik seperti apa yang harus dimiliki calon pegawai sebelum
menduduki sebuah jabatan, outputnya berupa spesifikasi jabatan dan deskripsi
pekerjaan. Analisis
jabatan merupakan bagian yang sangat strategis dalam rangka memperjelas
pekerjaan antar pegawai, bahwa belum tentu nama jabatan yang sama mempunyai
konsekuensi pekerjaan yang sama persis dan penggolongan jabatan secara umum
yang berbeda yang punya indikasi memperluas cakupan pekerjaan. Penerapan analisis jabatan tidak hanya
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, karena pada dasarnya setiap
organisasi membutuhkan adanya analisis jabatan guna menunjang kinerja
organisasi. Analisis jabatan dapat mengurangi pengeluaran
perusahaan akibat kesalahan dalam menempatkan sesesorang pada suatu jabatan,
sehingga dapat mengurangi mutasi, PHK, dan pengunduran diri karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks
Hasan, Nur,F, dan Suarta,D. 2013. Penerapan
Analisis Jabatan Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Aparatur Pada Badan Pengelohan
Kawasan Perbatasan Pedalam Dan Daerah Tertinggal Provinsi Kalimantan Timur.
eJournal Administrative Reform. 1(2) : 370-380.
Khotimah, S. 2012. Penerapan Analisis
Jabatan Sbagai Upaya Meningkatkan Efektifitas Kerja Pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Kota Waringin Barat. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial. 4(2).
Nawawi, Hadari (2001). Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Cetakan keempat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Saif,N, Muh Saaqib,K, Khalid,R, Shafiq ur,R,
Zia-ur-,R, dkk. 2013. Competency Based
Job Analysis. International Journal Of Academik Research In Accounting,
Finance and Management Sciencess. 3(1) : 105-111.
Sugiantoro, B. 2010. Persepsi Karyawan
Tentang Penerapan Analisis Jabatan. Jurnal Ilmu Administrasi dan
Organisasi. 17(1) : 61-69
Tanumihardjo,S,
Abdul,H, dan Irwan, N. 2013. Pengaruh
Analisis Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Sekretariat
Daerah Pemerintah Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik
(JAP). 1(6) : 1114-1122.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar