Rabu, 16 September 2015

Bagaimana metode pengukuran suhu,ph,warna, kadar air,kadar C organik, N total dan C/N rasio pada proses komposting


Bagaimana metode pengukuran  suhu,ph,warna, kadar air,kadar C organik, N total dan C/N rasio pada proses komposting
-metode pengukuran suhu
Untuk mengukur suhu digunakan termometer alkohol. Termometer alkohol dipilih agar jika kalau kemudian termometer pecah waktu melakukan pengukuran, cairan alkohol tidak membahayakan kompos. Akan tetapi, kelemahan termometer alkohol ini adalah sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Dengan demikian, pengukuran suhu kompos harus dilakukan secara jeli dan cermat. Untuk mempermudah pembacaan suhu, hendaknya digunakan termometer alkohol yang ukuran angkanya yang besar.
Ketika mengukur suhu, harus diusahakan pengukuran suhu seluruh bagian kompos. Jangan hanya mengukur suhu pada bagian tengah saja walaupun memang pada saat kompos ditumpuk, biasanya titik panas tertinggi berada pada bagian tengah tumpukan karena bagian tengah merupakan bagian yang paling terlindung dari penguapan sehingga kondisi kadar air di bagian tengah biasanya paling ideal. Hal ini membuat bagian tengah merupakan bagian paling baik bagi kehidupan mikroorganisme. Dalam pada itu, suhu merupakan indikator adanya aktivitas mikrorganisme pengurai dalam tumpukan sampah.
-metode pengukuran kadar air
Cara paling akurat untuk mengukur kadar air yang tepat adalah dengan mengukur langsung dengan tangan.caranya ambil sebagian kompos (boleh tengah, agak ke pinggir, atau bawah), remas keras dalam genggaman dan perhatikan! Apabila dari genggaman tangan tidak keluar air sama sekali, kompos terlalu kering dengan demikian perlu tambahan air. Akan tetapi, jika air menetes deras dari sela-sela jari, ini berarti kompos terlalu basah sehingga perlu dilakukan pembalikan atau penambahan bahan kering pada kompos, seperti dedaunan kering atau serbuk geraji sebagai pengikat air. pengukuran kadar air dapat dilakukan tiga hari sekali tetapi bisa saja lebih sering dilakukan ketika suhu dalam tumpukan tinggi. Suhu yang tinggi membuat penguapan juga semakin tinggi sehingga kadar air dalam tumpukan lebih cepat hilang, dan tumpukan akan menjadi lebih cepat kering. Kurangnya kadar air akan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme pengurai.
-metode pengukuran ph
            Deerajat keasaman (Ph) dalam pembuatan kompos. Pada proses awal, sejumlah mikroorganisme akan mengubah sampah organik menjadi asam- asam oranik, sehingga derajat keasaman akan selalu menurun. Pada proses selanjutnya derajat keasaman akan meningkat secara bertahap yaitu pada masa pematangan, karena beberapa jenis mikroorganisme memakan asam-asam organik yang terbentuk.
            Derajat keasaman dapat menjadi faktor penghabat dalam prses pembuatan kompos, yaitu dapat terjadi apabila :
·         Ph terlalu tinggi di atas 8, unsur N akan menguap menjadi NH3. NH3 yang terbentuk akan sangat menggangu proses karena bau yang menyengat. Senyawa ini dalam kadar yang berlabihan dapat memusnakan mikroorganisme.
·         Ph terlalu rendah di bawah 6,kondisi menjadi asam dan dapat menyebabkan kematian jasad renik.
-metode pengukuran kadar C-organik
                Pengukuran dengan metode walkley black bahan organik yang mudah teroksidasi dalam tanah mereduksi  Cr2O72+ yang berlebihan. Reaksi ini berjalan dengan energi yang di hasilkan dari pencampuran dua bagian H2SO4 pa (pekat) dengan satu bagian K2Cr2O7 N. Sisa Cr2O7 dapat diketahuai dari hasil titrasi dengan FeSO4 yang diketahui normalitasnya.
-metode pengukuran N total
 Penentuan kadar nitrogen total dengan metode kjedahl. Penentuan kadar nitrogen totalini melalui tiga tahapan proses pengerjaan yaitu destruksi,destilasi dan tritrasi.
Destruksi merupakan suatu proses penghancuran senyawa organik seperti protein (berikatan kovalen) diubah menjadi senyawa anorganik. Material yang digunakan sebagai destruktor adalah asam sulfat pekat ditambah garam.
Destilasi adalah suatu proses pemisahan senyawa berdasarkan titik didih. Dalam hal ini amonium sulfat ditamabah larutan NaOH bertujuan untuk membebaskan gas amonia dan dengan pemanasan atau destilasi akan dibebaskan sebagai destilat.
http://id.wikipedia.org/wiki/destruksi
http://wordpress.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar