TUGAS KELOMPOK
Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPPERINDO)
JURUSAN TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2014
Gabungan Asosiasi Petani
Perkebunan Indonesia (Gapperindo)
Sejarah Berdiri
Mula –mula garpperindo didirikan pada tahun 1999.
Garpperindo didirikan karena untuk membangun kebersamaanantar petani perkebunan
se-indonesia sehingga mempunyai wadah unutk menyuarakan pendapat dan pandangan
tentang pertanian dan per kebunan. Terdiri banyak gabungan petani perkebunan di
Indonesia, terduri 14 asosiasi yaitu: asosiasi petani kelapa Indonesia (APKI),asosiasi
petani the Indonesia (APTEHINDO), asosiasi petani kelaa sawit Indonesia
(APKASINDO), asosiasi petani karet Indonesia ( APKARINDO), asosiasi petani tebu
rakyat wilker PTPN XI Indonesia (APTRI), asosiasi petani cengkeh Indonesia
(APCI), asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI), Asosiasi petani kakao
Indonesia (APKAI), Asosiasi petani kapas Indonesia (ASPEKINDO), asosiasi petani
kopi Indonesia (APEKI), Asosiasi petani lada Indonesia (APLI), Asosiasi petani
jambu mente Indonesia( APJMI), Asosiasi petani jarak pagar Indonesia (APJPI),
asosiasi petani kelapa sawit pir (ASPEK-PIR). Garpaarrindo memiliki program
setiap lima tahun tergantung pada pemimpin. Pemimpin garpparindo pada tahun
2003 sampai sekarang dipimpin oleh agus pakpahan.
Visi Misi
Visi
Menghantarkan
pembangunan perkebunan melalui pemberdayaansumber daya teknologi dan industry
berkesinambungan yang berwawasan lingkungan.
Misi
·
Mewujudkan pembangunan yang
tangguh dan budaya agribisnis
·
Memberdayakan kelembagaan
petani
·
Peningkatan produktivitas dan
teknologi perkebunan serta menjaga kelestarian lingkungan
Program
Kerja
Program
kerja Gapperindo berubah-ubah
setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan. Terdapat 3 poin dalam program kerja
yang dirancang oleh Gapperindo yakni :
1.
program untuk mengantisipasi
kemungkinan harga komoditas yang menurun. Gapperindo berupaya mengantisipasi
ini.
2.
Program untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan konflik lahan. Konflik lahan ini, macam-macam
pemicunya. Bagi petani kelapa sawit menyangkut peremajaan sawit, bagaimana replanting supaya
tidak ada konflik dan lain-lain.
3. Program untuk menanggulangi fenomena-fenomena
internasional, seperti Greenpeace, kampanye negative dan lain-lain.
Program-program kerja yang telah dilaksanakan oleh
GAPPERINDO diantaranya :
1.
Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK)
Jawa Barat (2003-2010)
Ikut serta dalam program penghijaun lahan kritis (lahan
gundul) bersama dengan asosiasi-asosiasi pertanian lainnya. Program ini
diagendakan dan dibiayai oleh pemerintah Jawab Barat dan dilaksanakan oleh
pemerintah dibantu oleh asosiasi-asosiasi pertanian dan perkebunan tersebut
dilaksanakan setiap tahun dari tahun 2003 hingga 2010.
2. Sosialisasi
Kecintaan Produk Dalam Negeri Melalui Indonesia Agribusiness Expo 2010
Melaksanakan event besar yakni Indonesia
agribusiness expo, temanya yakni sosialisasi pentingnya kecintaan terhadap
produk dalam negri, event ini dilatarbelakangi kurangnya serapan pasar terhadap
produk pertanian dan perkebunan dalam negri yang berimbas terhadap meruginya
para petani dalam negri karena produknya tidak laku (kalah bersaing dengan
produk ekspor)
3.
Gerakan tolak Holding BUMN 2012
Gapperindo mengusulkan terhadap pemerintah untuk menunda
melakukan "holding" badan usaha milik negara sektor perkebunan
khususnya yang berbasis gula. Diperkirakan perencanaan
holding tersebut belum begitu mendesak karena masih ada pekerjaan besar yang
perlu dilakukan pemerintah, yaitu merevitalisasi pabrik gula.
4.
Musyawarah Nasional Gapperindo 2013.
Membahas
kebijakan yang harus dilakukan pemerintah sebagai langkah antisipasi untuk
menghadapi tren harga komoditas perkebunan yang terus menurun di pasar global.
Sejumlah langkah antisipasi yang diusulkan Gapperindo antara lain, peningkatan
produktivitas dan daya saing komoditas perkebunan melalui penerapan teknologi
dan manajemen yang lebih baik. Intensifikasi industrialisasi yang mampu
meningkatkan nilai tambah dan memperluas nilai tambah dengan menerapkan prinsip
pengolahan tanpa menyisakan limbah.
5.
Halal Bihalal Gapperindo 2014
Membahas rencana
pengelolaan perkebunan dalam masa yang akan dating memasuki era global.
Membahas perkembangan perkebunan-perkebunan diantaranya perkebunan tebu dan
tembakau serta evaluasi kendala-kendala yang dialami dalam proses pertumbuhan
perkebunan-perkebunan tersebut.
Segera daftarkan diri anda dan bermainlah di Agen Poker, Domino, Ceme dan capsa Susun Nomor Satu di Indonesia AGENPOKER(COM)
BalasHapusJadilah jutawan hanya dengan modal 10.000 rupiah sekarang juga !